Jumat, 01 November 2013

Looking for A Missing Piece

Kamu tahu apa kegiatan utama yang paling banyak kita lakukan dalam hidup ini? Bagi saya, kegiatan itu adalah menunggu dan mencari. Sebagian besar hidup kita gunakan untuk menunggu; menunggu untuk dilahirkan, menunggu untuk mendapatkan pekerjaan, menunggu datangnya pasangan hidup, menunggu hal-hal yang perlu dan ingin kita tunggu, menunggu mati... Sebagian lagi kita habiskan untuk mencari; mencari sekolah, mencari pekerjaan, mencari pasangan hidup, mencari uang, mencari sesuatu yang hilang... Kegiatan menunggu dan mencari terbagi menjadi beberapa fase, tiap fase memiliki kesulitan dan jangka waktu tersendiri. Pada akhirnya, saat beranjak dewasa, kita akan tiba pada fase dimana kita harus menunggu datangnya pasangan hidup dan mencari dimana keberadaan mereka. 

Saya ibaratkan pencarian pasangan hidup itu seperti mencari potongan puzzle yang hilang dari satuan bentuk utuhnya. Setiap usaha yang kita lakukan untuk mencari potongan itu saya sebut sebagai usaha membina hubungan bernama 'pacaran'. Ada saat dimana kita berhasil menemukan sebuah potongan puzzle. Mungkin dari segi corak, motif dan warna, potongan itu menunjukkan keserasian dengan satuan puzzle lainnya. Tapi ketika dipasangkan, ternyata bentuk potongan puzzle yang hilang itu tidak cocok dengan ruang kosong dalam puzzle tersebut. Kemudian, terkadang kita memaksakan diri untuk merubah bentuk potongan itu, atau merubah kisi-kisi kosong dari puzzle tersebut agar pas dengan bentuk potongan yang ada, yang telah kita temukan itu. Tapi seberapapun kita mencoba, ternyata memang itu bukan bagian hilang yang kita cari. Atau terkadang kita menemukan bentuk potongan puzzle yang pas dengan ruang kosong dari puzzle tersebut. Tapi ternyata corak, warna dan motif yang ada pada potongan itu, tidak berkesinambungan dengan satuan puzzle lainnya.

Terkadang kita sering memaksakan kecocokan dengan pasangan, hanya untuk mempertahankan 'kuantitas', jangka waktu hubungan yang telah lama dan bertahun-tahun. Tanpa kita sadari bahwa ada beberapa sifat, karakter, personality atau bagian dalam diri kita (latar belakang, keyakinan, prinsip, dll) yang tidak match, tidak cocok dan tidak menyatu antara kita dengan pasangan. Perlu kita sadari bahwa ada beberapa hal yang memang tidak bisa kita paksakan untuk kita ubah. Memang, dalam suatu hubungan tidak ada sesuatu yang 100% sama atau cocok. Terkadang kita perlu sedikit merubah diri, menjadi lebih baik lagi, agar bisa benar-benar pas dengan pasangan kita. Tapi bukan berarti kita bisa merubah sesuatu yang sudah menjadi dasar dalam kehidupan kita, sudah menjadi prinsip hidup kita. Pada akhirnya, kita harus mencari potongan atau kepingan lain. Karena memang bukan kepingan itu yang kita cari untuk melengkapi puzzle ini. Karena saya percaya, kepingan itu bukannya tak ada, hanya hilang dan belum saya temukan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar