Selasa, 19 November 2013

Tentang Hujan...

Pagi ini hujan turun lagi. Ia jatuh membasahi bumi tanpa permisi. Hadir ramai-ramai di antara ribuan rintik air. Gemericiknya memecah suasana pagi yang sunyi, untuk beberapa jiwa yang hatinya sepi. Hadirnya tak pernah sendiri. Ia selalu datang bersama segumpal awan hitam atau kelabu. Menorehkan lukisan hitam-putih yang hanya melukiskan warna hitam, putih atau kelabu yang ada di antaranya. Menutup warna warni langit pagi ini, yang seharusnya hadir dengan gradasi biru cerah dan semburat sinar keemasan yang berkilau dari sang mentari. 
Hujan datang lagi pagi ini. Riuh rintiknya menjadi musik pengiring aktivitasku mengusir sepi atau lebih tepatnya menepis sunyi atau yang lebih tepat lagi, menikmati sepi ini sendiri. Hadirnya datang bersama sejumlah kenangan tentang hujan. Kemudian aku duduk mendekap lutut, menatap rintik air yang turun dari balik jendela, dengan iringan suara samar radio yang memutar musik berirama sendu dan pelan, dan sesachet cokelat pasta yang kuharap manisnya dapat juga memaniskan pagiku hari ini. Sesaat kemudian munculah rangkaian kata yang melintas di kepala. Dengan sigap aku segera menangkapnya, agar tak hilang menjadi butiran mimpi dan menuliskannya, di sini...


Hujan. Entah kenapa fenomena alam ini selalu membawa nuansa berbeda, setidaknya untuk saya dan mereka yang menikmati momen turunnya tetes air dari langit. Bagi saya, hujan itu seperti mesin waktu, yang bisa membawa mereka pada kenangan masa lalu ketika hujan turun. Hujan adalah saat dimana kita, secara sengaja atau tidak sengaja - sadar atau tidak sadar, memutar kembali rekaman kenangan yang terjadi kala hujan. Rintik air yang turun, nuansa gelap sendu dan kelabu yang hadir dari gumpalan awan pembawa hujan yang menutup sumber cahaya dari langit, serta aroma tanah basah. Komposisi yang pas bagi saya untuk merenung, memutar kembali semua yang pernah terjadi atau sekedar menikmati fenomena ini dalam sepi.  Saya rasa semua orang pernah memiliki kenangan dengan hujan. Entah kenangan menyenangkan, menyakitkan atau rangkaian perasaan lain yang terbawa bersama turunnya hujan. Mungkin ada sebagian orang yang mengabaikan atau tidak begitu peduli dengan datangnya hujan. Tapi suatu saat, ketika hujan turun dan ketika tak ada pilihan lain bagi kita selain diam dan menikmatinya, kenangan itu akan kembali muncul, menghentikan dunia kita untuk sesaat dan menikmati rekaman kejadian yang pernah terjadi sebelumnya, hingga akhirnya kita kembali bersama perasaan pedih, sesak, senyum atau inspirasi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar