Selasa, 08 Desember 2015

Aku adalah rumah
Tak megah tak juga mewah
Sederhana saja
Berdiri dalam wujud mungil di antara hamparan sawah

Sudah beberapa tahun aku tak berpenghuni
Beberapa orang datang silih berganti
Hanya sekedar mengamati
Atau masuk sebentar untuk kemudian pergi lagi

Ada yang datang mengetuk
Ada pula yang hanya sekedar menumpang duduk
Bagiku tak mengapa
Toh aku hanyalah rumah sederhana

Kau tau apa yang kurindu?
Adanya penghuni yang masuk dan tinggal lama di dalamku
Penghuni yang mau tinggal dalam rumah sederhana dan segala kekurangannya
Dan mampu memperbaiki serta membuatku menjadi lebih baik lagi

Beberapa datang dengan niatan dan harapan
Namun baru menjejakkan kaki di teras saja sudah menyerah
Beberapa mampu tinggal sementara
Lalu kemudian lari dengan meninggalkan jejak kerusakan, luka dan lara dimana-mana

Bukan salah mereka
Mungkin harapanku yang melambung terlalu luar biasa
Atau mungkin karma
Karena tak jarang pula kuusir mereka yang datang dengan sukarela, hanya karena aku merasa bukan merekalah yang layak jadi pemilik rumah dan segala isinya

Tapi aku masih percaya
Akan datang seseorang yang benar-benar akan bertahan lama
Mungkin untuk selamanya
Yang tak kan berkeberatan untuk menghabiskan separuh hidupnya dalam buai kemungilan rumah sederhana
Dalam hembusan semilir angin tengah sawah
Dan di tengah terik mentari kala siang
Dengan segala daya upaya untuk memperbaiki dan menerima...

3 komentar:

  1. oh jadi kamu rumah,,, limasan atau loji ??? wkwkw

    BalasHapus
  2. Bungsu / gigit geraham : Berfikir positif dan optimis terlihat seperti kalimat puisi yang sepele, tapi sdarilah ini sangat penting dalam peran kamu mengambil keputusan yang akan menenuntukan kesuksesan atau kehancuran.

    BalasHapus
  3. semangat ka angel hehe . . . . .

    BalasHapus