Positif Thinking? Ya! Ini
kata-kata sering banget saya denger, dan mungkin kalian sudah bosan juga
mendengar kalimat ini. Easy to say, but hard to do. Tapi akan sangat luar biasa
manfaatnya kalau kita bisa berpikir positif.
Banyak orang yang berpikiran
bahwa “sampah itu tidak berguna.” Padahal kalau kita mau berpikiran positif,
kita bisa memandang bahwa sampah itu masih banyak juga yang bisa didaur ulang
menjadi barang yang lebih bermanfaat. Kemudian mengenai peribahasa “nasi sudah menjadi
bubur”. Orang sering terjebak dalam frase itu, bahwa semuanya sudah terlanjur.
Padahal, meskipun sudah terlanjur, bubur pun masih bisa dimakan. Bahkan kotoran
pun masih bisa dimanfaatkan untuk pupuk dan menyuburkan tanaman. Dari sini bisa
kita lihat bahwa segala sesuatu bisa jadi lebih baik jika kita mau melihat sisi
positif dari hal-hal yang sering dianggap negative. Karena yang luar biasa
adalah ketika kita bisa melihat sisi positif dari hal yang sering dianggap
negative.
Dan satu lagi, dulu, saya selalu
berpendapat bahwa berpikir positif dan berharap itu cuma beda tipis. Contohnya
: ketika seorang teman tidak pernah menghubungi saya, padahal dulu kami begitu
dekat. Kalo mau berpikir negative, saya akan berpikir bahwa dia lupa sama saya.
Tapi pikiran positif saya, “ahh mungkin dia terlalu sibuk. Harusnya saya yg
memulai komunikasi.” Namun kadang saya merasa bahwa dibalik postif thinking itu
ada suatu harapan lebih, harapan dia tidak melupakan saya, harapan bahwa
hubungan persahabatan kami baik-baik saja. Saya rasa orang-orang yang
berpositif thinking itu berusaha melindungi pikirannya, bahwa “everything’s
okay. Tidak ada yg perlu dikhawatirkan.” Ya semacam berusaha menghindar dari
rasa sakit ketika kita berpikir negative (dan meskipun terkesan menghindar,
tapi mungkin ini adalah salah satu manfaatnya. Menghindarkan diri dari rasa
sakit). Jadi saya berpikir bahwa seakan-akan positif thinking itu mengarahkan
saya pada suatu harapan, dan meskipun banyak orang bilang bahwa kita harus
memiliki harapan dalam hidup kita, tapi saya tidak suka berharap. Itulah
sebabnya saya merasa kesulitan ketika harus mencoba untuk berpikiran positif.
Ahh, entahlah. Mungkin paragraph terakhir di tulisan ini agak membingungkan,
karena saya sendiri juga sulit mengungkapkan apa yang saya pikirkan dengan
tulisan. Karena tidak banyak kata yang bisa melukiskan pikiran saya, atau
(mungkin) saya yang tidak bisa memilih kata untuk melukiskan pikiran saya.
Hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar