
Dalam hal ini, kita adalah petualang itu, sementara pasangan adalah jalan. Ada jalan yang membawa kita pada keindahan, meskipun jalan itu terjal dan berliku, serta penuh aral rintangan. Ada juga jalan yang pada awalnya membawa kita pada tapak-tapak yang mudah untuk dilalui, dengan panorama yang menyejukkan mata. Tapi pada akhirnya, jalan itu tidak membawa kita pada tujuan akhir. Ya, jalan itu pada akhirnya berujung pada sebuah jurang, sungai atau laut tak terseberangi. Atau juga jalan tersebut berhenti pada suatu titik dan menghilang, atau juga jalan tersebut terlalu berbahaya untuk kita lewati, sehingga pada akhirnya kita harus berbalik arah dan berganti pada jalan lain.
Tapi yang perlu kita tahu, jika kita sudah ditakdirkan untuk menjalani jalan yang sudah ditentukan, suatu saat pasti akan anda yang membuatmu bangkit untuk menemukan jalan itu. Akan ada suatu semangat yang membalikkan dan menegarkan hatimu untuk berdiri dan berjalan kembali ke jalan yang memang sudah ditakdirkan untukmu. Jadi, keindahan dan kemudahan yang kau alami ketika menyusuri jalan itu, tidak menjadi jaminan bahwa itu adalah jalan yang ditakdirkan untukmu. Karena jalan yang benar sudah disediakan untukmu, kita hanya diwajibkan untuk berusaha mencari dan menyusurinya. Itu saja :)
Berarti jalanannya penuh taburan bunga dong :D
BalasHapusI like the content of your blog
BalasHapus