Entah sengaja atau tidak sengaja, saya dapati nama saya sudah tidak ada lagi dalam daftar itu. Dan saya sadar satu hal, ini adalah 'TANDA' bahwa (mungkin) Tuhan telah meng-iya-kan rencana saya :)
Saya percaya bahwa hidup ini sudah ada yang ngatur dan kita hanya perlu mengikuti alur. Sama seperti arti pada tanda-tanda yang ada di sekitar kita. Lampu nyala merah di traffic light sebagai tanda untuk kita berhenti dan membiarkan kendaraan dari arah lain untuk berjalan. Tanda dengan gambar tanjakan untuk memperingatkan kita bahwa dalam beberapa meter di depan, akan ada sebuah tanjakan sehingga kita dapat mempersiapkan kecepatan yang cukup untuk menaikki tanjakan tersebut. Atau sebuah papan bertuliskan 'Reserved' di meja restoran yang berarti bahwa meja tersebut sudah dipesan, sehingga kita tidak perlu mempermalukan diri dengan memaksa duduk di meja tersebut, karena akhirnya pelayan akan meminta kita pindah ke meja lain di antara sorotan mata orang-orang yang ada di dalam restoran itu.
Sama seperti tanda yang dibuat, disepakati dan diberikan kepada manusia untuk memperingatkan sesamanya, Tuhan juga memiliki 'tanda' tersendiri untuk memperingatkan kita bahwa kita masih ada dalam alur cerita yang sudah dibuat-Nya, untuk menunjukkan kita pada rencana yang sudah dicanangkan-Nya. Bedanya, jika tanda antar sesama manusia sudah disepakati bentuk dan artinya, sedangkan untuk tanda dari Tuhan, perlu sedikit usaha dan kepekaan untuk menyadari, membaca dan mengartikannya. Tapi kadang manusia terlalu sibuk dengan rencananya atau terlalu bingung dengan pilihannya, hingga ia tak sadar atau tak mampu membaca tanda yang Tuhan berikan.
Lalu, bagaimana cara membaca tanda itu? Saya sendiri juga bukan ahli dan tidak tahu pasti bagaimana cara membacanya. Kadang bahkan, ketika kita mampu menyadari dan membacanya pun, kita juga bisa salah mengartikannya. Kadang juga merasa bahwa itu adalah tanda yang Tuhan berikan, padahal mungkin saja itu hanyalah 'tanda' yang kita yakini sebagai tanda Tuhan sebagai pembenaran atau pemantapan akan rencana yang Tuhan berikan. Tapi terlepas dari itu semua, jika kita bisa peka dan sadar bahwa apa yang ada dalam hidup ini sudah direncanakan, dan tanda adalah cara Tuhan untuk memperingatkan kita bahwa apa yang kita jalani selama ini telah melenceng dari rencana-Nya atau bisa juga tanda yang muncul dalam kebimbangan kita akan sebuah pilihan, ketika kita sudah menentukan, kadang tanda dari Tuhan muncul sebagai jawaban atau pemantapan akan langkah yang akan kita ambil. Karena tanda tidak selalu muncul sebagai hal negatif atau peringatan juga, tapi juga sebagai jawaban atas sebuah keraguan dan kebimbangan akan sebuah pilihan.
Saya percaya bahwa jika kita mau peka untuk menyadarinya, ada banyak tanda di sekitar kita. Jika kita mau lebih membuka mata dan tidak melulu terpaku pada kebimbangan dan rencana kita, ada sebuah tanda yang jika kita artikan dapat menjadi jalan keluar atau petunjuk dari setiap masalah atau apapun yang kita rasakan.
Karena Tuhan adalah sutradara terbaik dalam hidup kita. Hidup adalah filmnya, Tuhan sutradaranya dan kita adalah pemerannya. Terkadang sutradara perlu berteriak 'Cut!!!' sebagai tanda bahwa kita harus menghentikan sebuah adegan dan memperbaiki akting kita atau bisa juga tanda bahwa kita sudah melakukan akting yang terbaik dan saatnya untuk meralih ke scene berikutnya...