Jakarta (Again and Again)...
Akhirnya sampailah lagi saya di Jakarta dengan menumpang kereta Senja Utama pada hari Rabu. Senang sekali rasanya bisa kembali menginjakkan kaki di kota ini. Esoknya, saya siap untuk mengikuti interview user untuk program BDP MNC TV.
Ada sekitar 50an orang yang hari itu mengikuti interview dan dibagi menjadi dua kloter, pagi dan siang. Saya kebagian kloter pagi. Saat interview, saya baru tahu kalo ternyata psikotest dilaksanakan dalam beberapa kloter. Kirain cuma pas saya aja, tapi ternyata juga ada hari lain. Saat interview, saya kebagian paling akhir. Udah siang banget dan sempat kepotong jam makan siang.
Ada empat orang yang meng-interview saya hari itu. Semacam interview panel gitu lah. Saya ditanyain apa posisi yang saya mau, pengalaman kerja di radio, kegiatan waktu kuliah, siap nggak kerja dalam tekanan dan sistem shifting, kalo misalnya jadi tim kreatif mau bikin acara apa, dll. Interview sih berjalan lancar dan saya sendiri juga berharap bisa lolos. Tapi yang sedikit menjadi catatan adalah ketika salah satu interviewer bilang suara saya terlalu lembut buat jadi reporter, nanti kalo lagi liputan di tempat yang crowded gimana dong. Dan saya pun langsung hopeless...
Sehari setelah interview, saya kembali mendapat telepon dari MNC TV. Duuh, jangan-jangan saya lolos program BDP nih. Dan ternyata, bukan itu sodara-sodara! Saya dialihkan untuk mengikuti program reguler untuk posisi Corporate Secretary, semacam humas gitu. Saya dijadwalkan untuk interview hari Senin. Yaudah, saya ambil aja kesempatan itu dengan harapan tes ini bersifat paralel, artinya tes BDP saya tetap jalan sementara saya mengikuti tes di program reguler.
Hari Senin saya kembali lagi untuk interview dengan Bapak Hafiz. Ada sekitar 7 orang yang dipanggil dan itu cewek semua. Kemudian saya bertanya sama salah satu HRDnya, apakah saya masih ada harapan di program BDP. Jawaban si mbak ini membuat saya kaget dan langsung nggak semangat buat nglanjutin interview. Ternyata saya nggak lolos program BDP, makanya dialihkan ke program reguler. Dari sini saya mendapatkan pelajaran bahwa interview berjalan dengan lancar juga belum menentukan bahwa kita akan diterima. Karena yang dilihat bukan dari lancarnya tapi dari kecocokan antara kepribadian kita yang tampak saat interview dengan pekerjaan yang kita lamar. Sedih banget rasanya. Saya kan maunya di BDP, itu juga yang dirasakan oleh dua peserta tes lain yang akhirnya memilih untuk mundur daripada melanjutkan interview. Saya sih memilih untuk tetap menjalani tes, dicoba dulu aja deh. Siapa tau rejeki...
Saat interview, saya dikasih tau kalo ada dua posisi yang dibutuhkan yaitu untuk Social Media dan Call Center. Kirain call center kayak di provider gitu, yang tugasnya nerima telepon, ternyata bukan. Yang dimaksud Call Center itu kayak koordinator, jadi menghubungkan pihak luar dengan panitia di dalam kalo lagi ada event. Saya sendiri lebih tertarik ke Social Media.
Beberapa hari setelah interview, saya mendapatkan telepon dari rumah, katanya saya lolos psikotest di BPJS-Kesehatan! Kaget juga sih, soalnya belakangan udah jarang ngecek pengumuman di website karena udah kelamaan nunggu sekitar 3 minggu dan belum ada pengumuman. Akhirnya saya pulang lagi untuk mengikuti tes tahap selanjutnya, yaitu interview user di Semarang pada hari Minggu.
Hari Jumat saya udah sampai di rumah dan siangnya langsung dapat telepon dari MNC TV (lagi)! Setelah saya terima, ternyata saya lolos interview kemarin dan hari Rabu diminta untuk datang kembali mengikuti tes FGD (Focus Group Discussion) dan interview dengan Bapak Ray Wijaya, beliau adalah Pemimpin Redaksi, Vice President News dan Corporate Secretary di MNC TV. Sempat bingung juga, saya ambil atau nggak. Setelah konsultasi sama mama, akhirnya saya boleh kembali lagi ke Jakarta setelah mengikuti interview user di BPJS-Kesehatan. Kata mama, yang penting fokus interview di Semarang dulu. Habis itu, baru mikir buat yang di Jakarta. Baiklah...
Akhirnya tibalah juga saya pada hari yang mendebarkan, yaitu interview user BPJS-Kesehatan. Saya datang kepagian dan disambut hujan deras. Pokoknya bener-bener enak banget buat tidur. Yang lain masih pada semangat belajar materi tentang BPJS-Kesehatan, sementara saya sibuk main Pokopang, daripada belajar malah bikin tambah ngantuk -,-
Saya kebagian diinterview oleh 3 orang bapak-bapak. Beliau adalah kepala bagian/bidang di Divisi Regional Jawa Tengah. Saat interview, saya diminta kasih skor untuk diri saya antara 10-100, menceritakan diri sendiri, menceritakan kekurangan dan kelebihan, pengalaman kerja di radio, tentang keluarga, siap nggak ditempatkan di luar Jawa, saya juga diminta ngomong pakai bahasa Inggris. Sempat dikira joki juga, soalnya foto dan wajah saya beda banget (yaiyalah, yang di foto itu didandanin menor banget. Udah kayak ondel2 aja, haha). Trus juga bapaknya menyayangkan, kenapa saya nggak berpakaian rapi dengan blazer kayak di foto (karena waktu itu saya cuma pakai kemeja kerja lengan pendek dan rok), padahal kata bapaknya, penampilan juga penting (duuhh, langsung tepok jidat dalam hati).
Hari Selasa saya berangkat pagi dari Solo dengan naik kereta Argo Lawu yang dijadwalkan tiba sore harinya di Jakarta. Pas di kereta, saya dapet telepon lagi dari MNC TV, kirain dibatalin interview dan FGDnya, ternyata ngasih tau kalo jadwal di reschedule jadi hari Kamis. Syukurlah, hari Rabunya saya bisa istirahat...
Hari Kamis, saya kembali mengikuti tes di MNC TV. Ada enam orang yang mengikuti tes tersebut, yang satu saya kenal karena satu kloter waktu interview dengan Pak Hafiz tempo hari. Yang lain saya nggak kenal, ternyata baru saya tau kalo interview sebelumnya juga dibagi menjadi dua kloter. Sebenernya sih ada 7 orang yang lolos, tapi yang satu nggak dateng.
Tes pagi itu diawali dengan FGD bersama bapak Hafiz dan dua orang dari Corporate Secretary. Materi soal social media. Kami diminta untuk membuka gadget masing-masing dan diminta untuk menganalisa Twitter serta Fanpage MNC TV. Sialnya, gadget saya pagi itu bener-bener lemot karena sinyal provider yang lemah di tempat itu. Bener-bener hopeles banget, rasanya pengen sembunyi di pojokan ruangan. Tapi bukan saya sendiri yang mengalami susah sinyal, ada satu peserta lain yang mengalami nasib sama. Yaudah, akhirnya saat diskusi, saya lebih banyak abstain, nggak banyak bicara atau memberikan saran, apalagi kasih kesimpulan. Saya hanya bicara kalo saya ngerti sama materi, bukan sekedar ngomong buat menyatakan eksistensi.
Setelah FGD, kami diminta untuk nge-tweet sesuatu yang berhubungan dengan MNC TV, kemudian juga laporan ada berapa banyak yang me-retweet atau me-reply tweet tersebut. Maaakkk! Tambah pusing aja saya. Mana followers saya lebih dikit dari peserta lain. Siapa juga yang mau me-retweet tweet saya. Mana saya juga jarang update di Twitter. Duuh, pokoknya bener-bener hopeless banget deh -,-
Setelah istirahat siang, tes berlanjut ke interview dengan Pak Ray Wijaya. Saya kebagian urutan pertama. Ada banyak hal yang ditanyakan, seputar social media, apa yang kamu ketahui tentang MNC TV, menilai diri sendiri, pengalaman kerja di radio, siapa teman terdekatmu, dll. Seperti biasa, interview berjalan dengan lancar. Intinya, katakan apa yang ingin kamu katakan, jadi diri sendiri dan nggak perlu nervous...
To Be Continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar