Saya bermimpi berdiri di tepi ngarai
Gemericik air sungai ratusan meter di bawah sana menggapai-gapai
Semilir angin lantas membelai
Saya melongok ke bawah
Di atas ngarai menjejak tanah
Apa jadinya jika saya jatuh?
Lalu saya rasakan tanah saya berpijak mulai runtuh
Sesaat kemudian, sayup terdengar suara riuh
Di bawah ngarai, saya melihat seorang menengadahkan tangan, siap menangkap saya yang hampir jatuh
Dia bilang, percayalah! Aku akan menangkapmu. Tak kan ku biarkan kau jatuh!
Tak ada waktu berpikir, saya pejamkan mata dan biarkan tubuh lunglai ini luluh bersama retakan tanah
Lepas bebas, luruh hanyut, desir jantung dan irama nafas
esaat menjelang gravitasi mutlak
mengempas saya ke dalam riak air sungai, sosok itu hilang bersama detak jantung yg mendadak berhenti, nafas saya tercekat sejenak sebelum terempas
Hanyut, hilang, lepas tapi tak bebas
Gelap...
Gelap yang menelan saya kembali ke atas
Kembali ke ngarai yang sama
Dengan setting dan suasana yang tak jauh beda
Hanya saja sosok yang berteriak dari bawah lah yang tak lagi sama
Namun tetap, ia meminta saya untuk terjun, jatuh dan mempercayakan tubuh saya padanya untuk direngkuh di bawah nantinya
Tapi semua tetaplah sama, tubuh saya menghempas riak air sungai, lalu masuk ke lorong gelap bawah sadar saya
Dan kembali pada setting yang sama
Begitu seterusnya
Hingga saya lelah jatuh
Saya lelah percaya
Pada apapun di bawah sana
Dan pada siapapun yang meminta saya untuk percaya dan menjatuhkan diri padanya
Saya tidak percaya bahwa kepercayaan bisa dipermainkan sedemikian rupa
Apakah saya yang terlalu mudah menaruh percaya? Atau mereka yang hanya ingin bermain-main dengan saya?
Entahlah, mungkin saya saja yang belum menemukan sosok yang bisa saya percaya
Yang bisa menepati janjinya
Dan siap menangkap saya ketika saya menjatuhkan rasa percaya saya padanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar