Kejadian belakangan menyadarkan saya bahwa orang yang selalu kita pandang buruk, mereka yang kita anggap jahat, mereka yang diam-diam dalam pikiran kita, selalu kita anggap mencelakai kita, ternyata bisa berbalik begitu baik pada kita, membantu kita dengan sukarela tanpa kita minta dan menolong kita. Sungguh berbeda dengan gambaran negatif yang ada di benak kita.
Namun sebaliknya, orang yang kita anggap baik, yang selalu berbuat manis, yang seolah2 selalu ada ketika kita membutuhkan, bisa berubah menjadi orang yang mengecewakan, yang entah sengaja atau tidak, menyakiti hati kita, melukai perasaam kita.Yang dekat dengan kita, yang selalu kita suka, kita puja dan kita harapkan adalah orang yang berpotensi besar menancapkan luka dalam bagi kita. Sedikit saja sikap mereka mengecewakan kita, rasa sedih karena kehancuran harapan kita akan sangat terasa. Berbeda ketika orang yang begitu kita benci, kita pandang negatif, justru adalah orang yang pertama menolong kita ketika kita jatuh. Kita akan merasa malu pada diri kita sendiri, karena jauh dalam hati dan pikiran, kita pernah berpikiran buruk terhadapnya. Intinya, benci itu wajar, suka itu biasa. Kalau benci sekedarnya saja, kalau memuja seperlunya saja. Don't hate too much, don't hope too much, because that 'much' will hurt you so much...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar