Saya adalah penglajo dan hampir setiap hari selama 3 tahun ini menggunakan transportasi bis untuk berangkat kuliah. Kampus saya di Solo dan rumah saya di Sragen. Perjalanan kalo naik bis sekitar 1jam dan karena saya naik bis jurusan Surabaya-Yogyakarta yang lewat 24 jam serta banyak penglajo lainnya (mahasiswa dan karyawan), bis sering penuh sesak. Bahkan saking penuhnya, dulu saya sampai berdiri cuma dengan 1 kaki. Pernah saking parahnya bis yang kapasitasnya hanya untuk 56 orang duduk, jadi mengangkut 115 orang. Bis AC pun jadi nggak kerasa ACnya saking penuhnya penumpang. Parahnya lagi, dulu waktu belum musim bis AC tarif biasa, semua bis belum ada ACnya, jadi bisa dibayangkan betapa pengapnya udara di dalam. Sebenarnya ada alternatif bis lain, tapi kalo dari segi tarif lebih mahal (nggak irit kalo untuk ukuran mahasiswa seperti saya), banyak berhentinya (mau sampai kampus jam berapa coba?) dan nggak AC. Nah, keadaan bis yang kadang penuh ini yang sering mengakibatkan banyaknya tindak kejahatan.
|
Gini nih kalo pas lagi full. Orang2 berdiri berjejeran macem ikan sarden di kaleng (Sumber gambar: www.herdoniwahyono.com) |
Sebelum memulai tips, saya mau cerita pengalaman saya yang hampir kecopetan di dalam bis yang penuh sesak. Waktu itu ada kuliah pagi dan kebetulan pas setelah hari libur (biasanya kalo habis tanggal merah dan hari Senin, bis bakal penuh sesak dari pagi sampe sekitar jam 10, apalagi kalo habis long weekend). Bis penuh sesak banget dan saya masuk lewat pintu belakang. Saking banyaknya, bahkan sampe masih banyak penumpang lain yang mesti nunggu bis berikutnya karena nggak muat. Di dalam bis, saya belum merasakan kejanggalan. Posisi saya sandaran di kursi dan di sekeliling saya bapak2 semua (what a 'perfect' position is it?!) dan saya menggunakan tas samping (model tas cewek) di sisi kanan, sehingga posisi tas mepet di kursi. Pas setengah perjalanan, bapak2 di depan saya ngeluarin handphone dual camera dan entah camera mana yang dipakai, dia dengan handphonenya merekam suasana dgn fitur video. Agak aneh juga sih ya, dalam keadaan penuh, ini bapak sempet2nya ngrekam video. Kemudian di saat yg sama, saya merasakan bapak2 ngrogoh saku jeans saya. Pertamanya saya positif thinking, mungkin nggak sengaja, lama kelamaan risih juga ya, karena ini bapak ternyata keterusan melanjutkan aksinya. Selain itu, dia juga pura2 menjatuhkan duitnya kemudian jongkok untuk ngambil. Saya belum mikir kalo ini bapak mau nyopet. Karena saya risih dengan aksi bapak ini, kemudian dengan nada tinggi dan sedikit berteriak saya bilang "Pak, tangannya jangan macem2 ya!!!" Penumpang yang lain pun sontak ngeliat dan ada bapak2 nyeletuk "Hayo tangannya jangan macem2." Si bapak pencopet ini kemudian ngeles "Macem2 apa ya." Dengan nada emosi saya melanjutkan omelan saya hingga bapak itu kemudian mendadak minta turun.
|
Begini kira2 ilustrasi posisi saya saat itu (Sumber gambar: www.yupazq.blogspot.com) |
ANALISA : Setelah saya cerita ke beberapa temen dan mama saya, saya baru sadar kalo ternyata mereka itu pencopet! Dan syukurlah, tidak ada satu pun barang saya yang ilang. Kalo berdasarkan analisa, copetnya nggak cuma satu. Saya rasa bapak yang bawa HP dan ngrekam pake video HP itu termasuk komplotan dari bapak2 yg merogoh saku saya. Si bapak yang bawa HP ini ceritanya mengalihkan pandangan dan konsentrasi saya, sementara bapak yang satunya beraksi mencopet. Dari pengalaman saya ini, saya dapat mengambil kesimpulan dan tips untuk menghindari tindakan pencopetan :
1. Jangan taruh barang apapun di saku
Biasanya dalam keadaan penuh, copet merogoh saku terutama saku celana. Kalaupun naruh uang, ya paling cuma beberapa ribu. Simpan dompet dan handphone dalam tempat tersembunyi
2. Buat cewek, usahakan jangan bawa tas samping
Pas kejadian pencopetan yang saya alami, saya juga pake tas model begini, padahal biasanya saya lebih suka pake ransel, karena selain lebih safety, juga lebih nyaman dan tidak berat sebelah. Kalopun harus pake, tarik tas ke depan dan lindung dengan tangan. Jangan biarkan tas bebas di samping. Lebih parahnya lagi, kadang copet pakai silet buat merobek tas. Teman saya pernah naik kereta yang penuh sesak dengan tas samping. Dia merasakan tasnya ditarik saat memasuki kereta dan pas pulang dia baru sadar kalau tasnya sobek (sobekannya rapi seperti disilet). Untung saja sobekannya pas mengenai boks tissu, jadi barang berharganya tidak keluar karena terhalang tissu.
|
Model tas begini nih yang biasanya jadi sasaran empuk pencopet |
3. Taruh tas ransel di depan
Hal ini dimaksudkan agar kita bisa mengontrol keamanan tas kita. Biasanya saya taruh tas di depan dengan posisi tangan memeluk tas. Kalo tas ransel kalian double retsleting, tarik retsleting di posisi atas tas.
|
Menaruh ransel dengan posisi seperti ini malah memudahkan copet untuk melancarkan aksinya. Sebaiknya taruh ransel di depan. |
4. Usahakan untuk menghindari pintu belakang bis
Biasanya, dari cerita kernet, kondektur, sopir dan tukang becak tempat saya menunggu bis, copet naik lewat pintu belakang karena kontrol dari kru bis lebih minim di bagian belakang (kondektur kan biasanya jalan narikin ongkos, sedangkan kernet dan sopir tetep stay di depan sehingga lebih terkontrol keamanannya). Dulu saya pernah naik bus dalam posisi penuh dan saya naik lewat pintu depan dan berdiri dekat sopir. Si sopir dan kernet sepakat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang lewat depan karena kata mereka di bagian belakang bis ada copet. Mungkin karena pekerjaan sehari-hari, lama2 kru bis ini hafal dengan model2 dan jenis2 copet.
5. Pecah uang dan taruh barang berharga di tempat aman
Kalo perjalanan jauh biasanya saya pecah uang dalam beberapa tempat. Untuk ongkos naik bis, biasanya saya taruh di tempat yang mudah dijangkau. Sedangkan untuk uang2 besar, saya simpan di beberapa tempat, misal di dalam buku, di dalam plastik baju, dll. Kalo dompet saya simpan jauh di dalam tas, di antara tumpukan barang lain. Saya biasanya juga jarang mengeluarkan HP dan saya taruh di tempat yang aman. Sasaran utama pencopetan biasanya memang HP.
6. Usahakan untuk menghindari bis yang penuh
Biasanya copet beraksi di bis2 yang penuh sesak (ini kata tukang becak yang biasa mangkal di tempat saya nunggu bis). Kalo boleh milih tempat duduk, pilih di bagian depan.
7. Waspada
Kalian harus waspada terhadap beberapa ciri-ciri orang yang mencurigakan. Dari segi pakaian, copet biasanya malah berpakaian rapi, jadi jangan nilai dari pakaian saja. Seorang tukang becak pernah melarang saya naik sebuah bis yang penuh sesak dan nunjukkin saya seorang bapak2 yang naik bis lewat pintu belakang dengan tas plastik hitam besar (tapi kosong) dan dilipat, kemudian tukang becak itu bilang kalo bapak yang barusan ditunjukkin itu adalah copet! Tas plastik itu digunakan untuk menutupi aksinya. Selain tas plastik, biasanya copet juga menggunakan jaket dan tas besar untuk menutupi aksinya. Selain itu, dalam keadaan penuh, copet tidak hanya berdiri tapi juga terkadang duduk. Jadi waspada terhadap orang di sekitar kalian.Waspada juga terhadap orang yang duduk/berdirinya mepet2 dengan anda, kalo bisa jaga jarak satu dengan yg lain. Copet biasanya juga memiliki komplotan dan tidak hanya satu orang. Biasanya satu orang ditugaskan untuk mengalihkan perhatian dengan mengajak kalian ngobrol atau melakukan hal lain yang menarik perhatian. Jadi jangan fokus pada satu pandangan, tapi sering2lah melihat sekitar terutama di tas kalian. Usahakan untuk tidak tertidur di bis. Saat menunggu bis, kalian juga harus hati-hati. Kadang copet sudah mengamati sasarannya saat menanti bis.
|
|
Nah, kawan blogger, itu tadi tips untuk menghindari pencopetan dan beberapa modus pencopetan berdasarkan pengalaman saya. Semoga bermanfaat :)