So much worries about my future. Kadang aku berpikir, akan jadi apa aku nanti. Dengan IPK pas-pasan, skripsi yang belum selesai dan entah kapan akan usai. Mungkin beban ini akan semakin bertambah bila melihat wajah orangtua yang harap-harap cemas dan menyelipkan namaku di setiap doanya, agar aku segera mengenakan toga. Belum lagi berbagai macam kegalauan yang membuatku makin merasa 'kecil dan bukan apa-apa' dengan status yang kusandang sekarang, 'mahasiswa tingkat akhir yang tidak jelas arah masa depannya'.
Sering bertambah gundah ketika orang bertanya "Udah skripsi ya? Jurusannya apa sih?". Dan kujawab dengan nada ragu "Iya, sedang proses. Saya mahasiswa komunikasi" |"Komunikasi? Tentang Komputer itu ya?" | "Bukan, Ilmu Komunikasi." | Kemudian, "OH" yang mereka ucapkan dengan nada ragu-ragu, seolah mengucapkan " calon sarjana ilmu komunikasi ya? hmm, mau jadi apa anak ini" dalam hatinya.
Begitu banyak kecemasan, kehawatiran dalam pikiran mahasiswa tingkat akhir. Kecemasan akan tugas akhir, kekhawatiran akan masa depan. Entah mereka semua merasakan atau hanya pikiranku. Tapi kurasa pikiran ini sangat mengganggu. Sampai kemudian sekilas aku pandangi tumpukan draft di meja belajarku yang berantakan. Kemudian sepercik semangat muncul. Ya! Draft ini sungguh ajaib! Hanya dengan melihatnya saja, aku bisa merasakan semangat yang luar biasa. Semangat untuk menyelesaikannya. Hanya dengan melihatnya saja, aku bisa mengintip masa depanku meskipun samar. Jadi, apabila dengan melihatnya saja, aku bisa merasakan semangat dan mengintip masa depan, hal luar biasa apa lagi yang akan terjadi jika aku bisa menyelesaikannya?
Tumpukan draft dan rentetan kejadian di semester akhir ini mengajarkan aku bahwa masa depan itu kita sendiri yang menentukan dan kita sendiri yang perjuangkan, sesamar apapun penglihatanmu terhadap masa depanmu itu. Orang lain berhak berkomentar apapun tapi itu tidak boleh merusak keyakinanmu terhadap masa depan yang ingin kau capai. Kalau kita sendiri tidak yakin akan masa depan kita, bagaimana kita bisa meyakinkan orang lain?
Para penggemar Vino G Bastian bakal bener2 dimanjakan dengan dua film yang dibintangi oleh Vino dan tayang dalam bulan yang sama! Setelah kemarin saya bahas film terbaru Vino berjudul Madre, kali ini saya akan berbagi info tentang film paling gres yang dibintangi oleh suami Marsha Timothy ini yaitu film berjudul "Tampan Tailor".
Dalam film garapan sutradara Guntur Soeharjanto, Vino berperan sebagai seorang penjahit bernama Topan. Yang menarik, di film bergenre drama ini, Vino akan beradu akting dengan istrinya sendiri, yaitu Marsha Timothy.
Film ini berkisah tentang kehidupan seorang penjahit bernama Topan (Vino G. Bastian) dan anaknya Bintang (Jefan Nathanio). Topan baru saja ditinggalkan istrinya dan kehilangan toko jahitnya. Selain itu, ia hampir saja kehilangan masa depan anaknya karena dikeluarkan dari sekolah dengan alasan tidak ada biaya.
Meski begitu, Topan tetap tegar dan selalu berusaha untuk kembali bangkit. Dengan bantuan sepupunya, Darman (Ringgo Agus Rachman), Topan mulai mencoba segala jenis pekerjaan untuk terus menyambung hidup, mulai dari calo tiket kereta, kuli bangunan hingga pekerjaan yang berbahaya, stuntman.
Semangat Topan yang luar biasa tersebut, membuat hati Prita (Marsha Timothy) terpikat. Dengan bantuan gadis penjaga kios di stasiun kereta api tersebut, Topan akhirnya bisa bangkit lagi dan mewujudkan semua mimpinya yang sempat tertunda.
Ada sebuah pesan moral yang disampaikan lewat film yang diilhami dari kisah nyata ini yaitu, kita boleh saja kehilangan segala yang kita miliki, namun kita tidak boleh kehilangan harapan.
Rencananya, film ini akan dirilis bebarengan dengan film Vino lainnya Madre, yaitu pada tanggal 28 Maret 2013.
Ada yang ngefans sama Vino G Bastian? Kayaknya kamu bakal dihibur kembali sama aktor keren yang satu ini. Setelah sukses dengan film "Mika", kali ini film terbaru Vino G. Bastian yang berjudul "Madre" akan segera dirilis. Film Madre adalah sebuah film yang diangkat dari Novelet karya Dewi "Dee" Lestari. Novelet ini dirilis pada tahun 2011. Ya, bisa dibilang, satu tahun belakangan ini, novel2 apik karya Dewi Lestari mulai difilmkan, seperti Perahu Kertas, Rectoverso dan yang kali ini adalah Madre.
Film Madre adalah sebuh film yang diproduksi Mizan Productions dengan sutradara Benni Setiawan. Film yang bergenre drama tersebut mengisahkan seorang surfer Bali yang tiba-tiba mendapat warisan dari orang tak dikenal. Warisan tersebut bernama "Madre". Warisan tersebut mampu mengubah jalan hidupnya. Film ini dibintangi oleh Vino G Bastian, Laura Basuki, Didi Petet, dan pemeran lainnya.
MADRE mengisahkan bagaimana sejarah hidup seseorang berubah dalam sehari hanya dengan sebuah kunci lemari es yang berisi adonan biang roti berumur 70 tahun bernama MADRE. Dalam perjalanannya Madre mampu mengubah nasib dan arah masa depan Tansen remaja berusia 27 tahun tanpa persiapan apapun.
Madre berasal dari kata spanyol yang berarti 'ibu' dan dalam hal ini merupakan biang roti yang sangat tua. Sang kakek yakin, hanya keturunan langsungnyalah yang dapat menghidupkan kembali toko roti yang sudah berdiri sejak tahun 60-an dan kini berhenti beroperasi.
Tansen yang awalnya bekerja serabutan di Bali dengan segala kebebasannya dan membagi semua pengalaman di blog pribadinya, akhirnya memilih untuk mengubah masa depannya dan memajukan toko kue milik kakek neneknya tersebut.
Selama mengembangkan toko ini pulalah, Tansen bertemu dengan penggemar pembaca blognya yang juga pengusaha toko kue FAIRY BREAD bernama Meilan Tanuwidjaja. Mei yang berniat untuk membeli MADRE akhirnya memutuskan untuk bekerjasama dengan Tansen menjual roti klasik. Hubungan kerjasama ini berubah menjadi hubungan yang istimewa, ada benih-benih cinta yang tumbuh.
Terjadi konflik dalam diri Tansen yang masih harus memilih kebebasannya sebagai seorang pekerja serabutan dan surfer di Bali dengan pengusaha roti. Dia harus segera memutuskan, apalagi ketika orang ketiga hadir dan seakan menjauhkan harapannya untuk terus berhubungan dengan Mei.
Bagaimana kelanjutan kisahnya? Apakah Tansen akan menerima Madre dan lingkaran kehidupan yang mengelilinginya, serta Mei, yang telah mencuri hatinya. Saksikan di bioskop-bioskop kesayangan kamu mulai 28 Maret 2013.
Satu lagi ini tentang film yang bertema adventures atau petualangan dan fantasi yang berjudul Oz The Great And Powerful. Petualangan fantastis Disney, "Oz The Great dan Powerful" disutradarai oleh Sam Raimi. Film ini juga menghadirkan sederet bintang2 Hollywood seperti Mila Kunis, Rachel Weisz, James Franco, Michelle Williams, dll.
Film ini terinspirasi dari novel karya L. Frank Baum yang berjudul "The Wonderful Wizard of Oz" pada tahun 1900-an dan juga film terdahulunya yang berjudul "The Wizard of Oz" pada tahun 1939. "Oz: The Great and Powerful" merupakan prekuel film petualangan gadis kecil Dorothy di "The Wizard of Oz".
Film "Oz The Great and Powerful" berkisah tentang seorang pesulap sirkus bernama Oscar Diggs (James Franco) ) yang terbang dengan balon udara dan secara tak sengaja terdampar di sebuah dunia yang penuh keajaiban bernama Oz. Di dunia barunya tersebut, Oscar mengaku sebagai seorang penyihir hebat dan merasa sudah meraih kesuksesan dan keberuntungan. Namun sialnya, kabar tentang hadirnya Oscar di Oz terdengar oleh tiga penyihir wanita bernama Theodora (Mila Kunis), Evanora (Rachel Weisz), dan Glinda (Michelle Williams). Ketiga penyihir tersebut tidak percaya kalau Oscar adalah seorang penyihir hebat.
Dengan polemik permasalahan yang terjadi di tanah Oz, Oscar harus mencari tahu kebenaran tentang siapa yang baik dan siapa yang jahat sebelum terlambat. Dengan menggunakan ilusi, kecerdikan dan sedikit kemampuan sihir yang ia punya, Oscar berubah tak hanya menjadi penyihir yang besar dan hebat namun juga menjadi pribadi yang lebih baik.
Film "Oz The Great and Powerful" ini akan ditayangkan di bioskop dalam tiga format berbeda yaitu, Imax 3D, 3D, dan 2D. Dengan adanya format film 3D ini, maka pengalaman menonton film berdurasi 130 menit ini akan lebih menyenangkan. Saksikan di bioskop mulai 8 Maret 2013 mendatang.
Hai Blogreaders, mulai bulan Maret saya bakal punya Label baru yaitu Movie Review and Sinopsis. Label ini berisi sinopsis dan review film-film terbaru yang bakal rilis di bioskop Indonesia.
1. SILVER LININGS PLAYBOOK
Silver Linings Playbook adalah karya susulan dari David O. Russel setelah kesuksesan The Fighter (2010). Sama seperti The Fighter, Silver Linings Playbook juga banyak mendapat nominasi dari penghargaan film bergengsi dunia dan seems likely juga akan ‘mencuri’ beberapa award dari kandidat lainnya.
Film ini diperankan oleh Bradley Cooper dan Jennifer Lawrence. Bradley Cooper yang bisa kalian jumpai dalam Limitless dan seri The Hangover bermain cantik melalui perannya sebagai Pat Solitano. Untuk Jennifer Lawrence, Tentu, nama Jennifer Lawrence sudah tidak asing lagi. Namanya meroket di dunia perfilman Hollywood sejak keberhasilannya mendapat nominasi Oscar atau Academy Award ke-83 atas perannya sebagai Ree Dolly di film Winter’s Bone. Jennifer juga ditunjuk untuk memainkan karakter Katniss Everdeen di seri film The Hunger Games yang sudah memiliki banyak fans sejak kemunculan novelnya. Jennifer memainkan Tiffany dengan sangat baik, walaupun karakter yang diperankannya di film ini sangat berbeda dengan karakter yang biasa ia perankan.
Cerita film ini berfokus pada hubungan antara Pat (Bradley Cooper) dan Tiffany (Jennifer Lawrence). Pat adalah seorang mantan guru yang harus menjalani rehabilitasi di sebuah mental institution akibat menghajar selingkuhan istrinya sampai sekarat. Setelah 8 bulan menjalani terapi disana, Pat diperbolehkan untuk keluar dan tinggal dirumah orang tuanya , Pat Sr. (Robert DeNiro) dan Dolores (Jacki Weaver) untuk sementara waktu. Disaat masa-masa itulah Pat berusaha untuk mencari silver linings dari segala permasalahannya dan bertekad untuk memperbaiki kembali rumah tangganya yang berantakan dengan Nikki (Brea Bee).
Nikki adalah masa lalu kelam bagi Pat, sebuah sosok yang meninggalkan luka menyakitkan pada hidup Pat. Namun Pat tetap percaya bahwa ia tidak butuh medicine untuk dapat sembuh secara total, dan memilih berkonsultasi dengan seorang psikiater, Dr. Cliff Patel (Anupam Kher). Untungnya ia bertemu Tiffany (Jennifer Lawrence), adik ipar dari temannya. Tiffany baru saja menyandang status janda dan juga kehilangan pekerjaannya. Tiffany membantu sahabat barunya itu, dengan imbalan Pat harus bersedia menjadi pasangannya di kompetisi tari.
Silver Linings Playbook (SLP) menjadi sebuah pelajaran dalam durasi 122 menit, yang akan mengajak kamu untuk melihat bahwa relationship adalah sebuah kapal yang berisikan hubungan dua insan, dengan dua orang nahkoda. Ya, kenikmatan itu terjadi ketika kamu menemukan orang yang mampu menyatu denganmu, mau melakukan hal-hal gila bersama, bukannya seorang pemimpin yang dapat menjaga dan mengontrol anda sepenuh waktu, karena relationship adalah sebuah tim yang saling mengisi satu sama lain.
David O. Russell sukses mengolah materi dari novel karya Matthew Quick ini menjadi sebuah film yang apik. David mampu membentuk tema utama yang sedikit gelap menjadi sebuah tampilan visual yang berhasil tampil lucu, serius, dan juga romantis, tanpa membuat anda merasakan jalan cerita yang terlalu berat.
Alur cerita atau plot film ini sekilas mungkin terlihat biasa, namun Silver Linings Playbook berbeda. Konflik dan suasana yang dibangun berhasil dipertahankan oleh David O. Russell dengan baik dan terus mencapai klimaksnya. Durasi sepanjang 122 menit terasa sangat singkat dan tidak membosankan ditambah dengan beberapa adegan yang memicu gelak tawa sekaligus menyentuh hati. Dengan naskah yang tergarap baik, film ini berhasil menempati posisi Top 10 Box Office selama beberapa pekan. Chemistry yang terjalin di antara semua pemain juga terlihat rapi dan tidak dibuat-buat.
Film Silver Linings Playbook udah tayang di Amerika sejak akhir tahun lalu dan akan tayang di bioskop Indonesia dalam waktu dekat. Belum ada kabar pasti akan rilis tanggal berapa, tapi yang pasti film ini sudah lolos sensor Lembaga Sensor Film Indonesia sejak tanggal 6 Februari lalu.
Berikut saya sertakan movie trailer-nya:
2. HARI INI PASTI MENANG
Film yang berjudul "Hari Ini Pasti Menang" ini merupakan film yang bertemakan olahraga khususnya sepak bola. Harapan rakyat Indonesia untuk melihat tim sepakbolanya bermain di Piala Dunia 2014 memang tak terwujud. Hasil tanpa poin dalam enam pertandingan kualifikasi grup zona Asia menempatkan Indonesia dalam posisi juru kunci. Terlepas dari kontroversi pertandingan terakhir melawan Bahrain, posisi tersebut menegaskan level sepakbola kita masih di bawah negara-negara Asia lainnya, terutama tim-tim dari Asia Barat dan Timur.
Andi Bachtiar Yusuf mewujudkan secercah harapan masyarakat Indonesia tersebut walau hanya dalam media film. Lewat karyanya Hari Ini Pasti Menang, Ucup, panggilan sang sutradara, memvisualisasikan perjuangan tim Merah Putih pada Piala Dunia 2014 di Brasil. Latar belakang film Hari Ini Pasti Menang sendiri terangkum dalam novel Menerjang Batas yang ditulis oleh jurnalis Estu Ernesto.
Film yang berdurasi sekitar 120 menit ini disutradarai oleh Andibachtiar Yusuf, dan juga dibintangi oleh beberapa bintang film senior Indonesia, antara lain Mathias Muchus, Ray Sahetapi, Tika Putri, Desta, Ibnu Jamil dan masih banyak lainnya.
Film ini berkisah tentang pesepak bola Indonesia bernama Gabriel Omar (Zendhy Zain). Gabriel Omar Baskoro adalah penyerang klub Jakarta Metropolitan yang berkompetisi di Liga Utama Indonesia.[2] dan Tim Nasional Indonesia. Bersamanya, Indonesia berhasil lolos untuk pertama kalinya keputaran final Piala Dunia di Brasil dan lolos sampai ke babak perempat final sekaligus meraih torehan gelar pribadi sebagai Pencetak Gol Terbanyak sepanjang turnamen tersebut.
Sekembalinya ke Indonesia, kehidupan Gabriel terombang-ambing antara kemuliaan dan integritas. Desas-desus mengatakan bahwa keberhasilan Gabriel didukung oleh kelompok mafia kejam Indonesia. Gabriel harus memilih untuk hidup dengan pelatih ambisius atau dengan ayahnya. Setiap pilihan memiliki konsekuensinya sendiri. Sementara itu, Andini, seorang jurnalis khusus olahraga melakukan investigasi tentang pengaruh mafia di sepakbola Indonesia. Penyelidikan Andini ini mengarah ke nama Gabriel di antara banyak nama lainnya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Gabriel Omar Baskoro, pahlawan nyata dari sepak bola Indonesia, terungkap selama investigasi Andini itu.